Sejarah Singkat STIE Nganjuk
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) berdiri pada tahun 1994. Berdirinya STIE Nganjuk tidak dapat dilepaskan dari perjuangan para pengurus YPLP-PT PGRI Nganjuk, para pimpinan dan Bapak/Ibu dosen STKIP Nganjuk, serta dukungan dari Bupati Nganjuk, Bapak Drs. Soetrisno R.. Para pengurus YPLP-PT pada waktu itu adalah Bapak Poedjiharjo BA, Bapak Moemaji Zeyn BA, Ibu Moersiatin BA, Bapak Drs. Hadi Muljono, sedangkan dari Pimpinan STKIP adalah Bapak Drs. AJ. Soejoko (Ketua), Bapak Drs. Soemarsono, M.Pd (PK I), Bapak Drs. Soewito Na (PK II) dan Bapak Drs. Djuminto (PK III).
Gagasan berdirinya STIE Nganjuk timbul akibat dari semakin menurunnya mahasiswa STKIP PGRI Nganjuk, akibat dari kebijakan pemerintah pada waktu itu. Pemerintah tidak banyak mengangkat PNS untuk guru, sehingga animo untuk berkuliah di STKIP menurun. Pada waktu itu mahasiswa STKIP PGRI Nganjuk hanya sekitar 200 orang. Untuk memanfaatkan ruang-ruang kuliah yang tidak terpakai pada waktu itu, serta untuk mengantisipasi kemungkinan akan semakin menurunnya jumlah mahasiswa STKIP diwaktu-waktu mendatang, para pengurus YPLP-PT PGRI Nganjuk bersama pimpinan STKIP PGRI Nganjuk dan Bapak/Ibu Dosen STKIP pada tanggal 1 Februari 1994 mengadakan rapat untuk membicarakan pendirian sekolah tinggi non keguruan. Pada pertemuan tersebut disepakati untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Teknik (STT). Untuk STIE dipilih program studi manajemen dan akuntansi, sedangkan untuk STT dipilih jurusan elektro dan jurusan mesin. Nampaknya gayung bersambut, keinginan para pengurus yayasan dan pimpinan STKIP untuk mendirikan STIE dan STT semakin kuat setelah mendapat pengarahan dari Bapak Dr. Sambas, Direktur Gustiwa, pada waktu Musyawarah Kerja YPLP PT PGRI di City Hotel Makasar pada tanggal 27 – 31 Maret 1994, dari Nganjuk hadir Ketua YPLP PT PGRI Nganjuk bersama Ketua, Pembantu Ketua I, II dan III STKIP PGRI Nganjuk. Dalam pengarahannya Bapak Sambas menyarankan agar PGRI mulai merintis universitas dan perguruan tinggi non guru.
Sepulang dari mengikuti musyawarah di Makasar, keinginan pengurus YPLP PT PGRI Nganjuk bersama pimpinan STKIP PGRI Nganjuk untuk mendirikan STIE dan STT semakin bulat dan semangat yaitu dengan menindaklanjutinya mengadakan rapat pada tanggal 14 April 1994 dengan acara membicarakan calon dosen STIE dan STT dan mempersiapkan kunjungan kerja Koordinator Kopertis Wilayah VII pada tanggal 18 April 1994 untuk mengadakan evaluasi kepada STKIP PGRI Nganjuk. Pada kesempatan kunjungan kerja tersebut sekaligus disampaikan keinginan yayasan dan pimpinan STKIP untuk mendirikan STIE dengan program studi Manajemen dan Akuntansi dan STT dengan program studi Elektro dan Mesin. Atas keinginan tersebut Bapak Koordinator menyambut dengan baik dan memberikan petunjuk tentang syarat-syarat pendirian perguruan tinggi dan persiapan-persiapan, serta langkah-langkah yang harus dilakukan.
Atas evaluasi dan pengarahan yang diberikan oleh Bapak Koordinator dan Bapak Bupati Nganjuk, Drs. Soetrisno, yayasan bersama Pimpinan STKIP kemudian mengadakan rapat pada tanggal 11 Mei 1994 untuk membulatkan rencananya mendirikan STIE dan STT. Pada rapat tersebut diputuskan membentuk tim untuk menyiapkan proposal pendirian STIE dan STT dengan dikoordinir oleh PK II STKIP. Bapak Drs. Soewito Na dan dibantu oleh para pembantu ketua yang lain, serta pengurus yayasan dan dosen. Dengan kerja keras dan pengabdian, tim dapat menyelesaikan proposal yang kemudian pada tanggal 5 Juni 1994 oleh Ketua STKIP, Bapak Drs. A.J. Soejoko dan Pembantu Ketua II, Bapak Drs. Soewito Na diajukan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Jkarta untuk mendapatkan status terdaftar. Ternyata untk mendapatkan status terdaftar tidak mudah, penuh dengan perjuangan, keuletan dan kesabaran. Proposal yang yang telah disiapkan dengan susah payah, setelah diperiksa oleh Kepala Sub Direktorat Pengaturan Perijinan (Bapak Firdaus) ternyata masih terdapat kekurangan, terutama masalah tenaga dosen, sarana dan prasarana. Menghadapi masalah kekurang lengkapan persyaratan, Bapak Soejoko, Ketua STKIP hampir patah arang. Kemudian sadar bahwa hal tersebut harus dicukupi, kemudian beliau berdua membagi tugas. Bapak Soejoko pada tanggal 6 Juni 1994 pulang kembali ke Nganjuk, sedangkan Bapak Soewito tetap di Jakarta mengurus dan melengkapi kekurangan-kekurangan persyaratan yang diperlukan. Dengan melakukan konsultasi yang intensif kepada Bapak Firdaus, dan melengkapinya persyaratan yang diperlukan Bapak Drs. Soewito Na dapat menyempurnakan proposal, sehingga Bapak Firdaus bersedia membubuhkan parafnya yang kemudian diserahkan kepada Bapak Dr. Sambas, Direktur Gustiwa, untuk diproses lebih lanjut dengan pesan status terdaftar untuk ditunggu di Nganjuk.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa apa yang digagas, dirintis, dan diperjuangkan oleh para pendiri membuahkan hasil, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 087/D/O/1994 tanggal 19 Agustus 1994 tentang Status Terdaftar untuk STIE Nganjuk dengan Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi. Atas dasar Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 19 Agustus 1994 tersebut, kemudian oleh Civitas Akademika STIE Nganjuk ditetapkan sebagai tanggal Ulang Tahun Dies Natalis STIE Nganjuk, yang setiap tahun diperingati. Dengan berbekal Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, para pendiri kemudian memutuskan untuk membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun akademik 1994/1995 yang kepanitiaanya menjadi satu dengan STKIP Nganjuk. Pada tahun pertama (1994/1995) mendapat sekitar 25 orang mahasiswa yang kesemuanyamasuk program study Manajemen. Pada awal pendiriaanya STIE Nganjuk Yayasan menunjuk Drs. Moedjiono ( Ketua Bappeda Kabupaten Nganjuk), sebagai ketua untuk periode 1994-1998 dengan dikuatkan persetujuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro) Nomor : 299/RHS/MPK/95 tanggal 7 Juli 1995 dengan pembantu ketua yang kesemuannya dari para pembantu ketua STKIP, yaitu Bapak Drs. Soemarsono M.Pd. (PK I), Bapak Drs. Soewito Na (PK II) dan bapak Drs. Juminto (PK III).
Dalam awal perjalanannya pengelolaan STIE Nganjuk dicangkokkan pada STKIP PGRI Nganjuk, artinya pemngelolaanya menjadi satu dengan STKIP, baik dalam edukatif, sarana dan prasarana, pembiayaan dan tata administrasinya setelah STIE Nganjuk dipandang mampu, oleh para pendiri pada tahun 1999 pengelolaanya dilepas dari STKIP diberi kewenangan mengurus rumah tangganya sendiri dengan diberi dosen tetap yayasan sebanyak 4 (empat) orang yaitu Ibu Dra. Indra Dekrijanti M.Pd., Bapak Ir. Suwandi, Bapak Sugeng Takarijanto SH. Dan Ibu Ir. Nurul Dewanti (Keputusan YPLP-PT PGRI No.08/YPLP/PGRI/V/1999 tanggal 28 Mei 1999.
Selama dalam perjalanannya sampai dengan usianya yang ke 21 para dosen STIE Nganjuk yang pernah menduduki jabatan Ketua adalah sebagai berikut :
Periode | Ketua | |
1994 – 1998 | Drs. H. Moedjiono, M.M. | |
1998 – 2002 | Drs. H. Moedjiono, M.M. | |
2002 – 2006 | Drs. H. Moedjiono, M.M. | |
2006 – 2010 | Dra. Siti Hawarni | |
2010 – 2014 | Sugeng Takarijanto SH., SH., M.Hum. | |
2014 – 2022 | Dra. AR. Indra Dekrijanti, M.Pd | |
2022 – sekarang | Dr. Indrian Supheni, S.E, S.Pd, M.Aks, CSRS |