Nganjuk, 29 Mei 2024 – Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah sukses dilaksanakan. Berbagai langkah strategis telah dilakukan dalam upaya mengatasi masalah stunting di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Nganjuk. Langkah-langkah tersebut mencakup analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, pembinaan pelaku dan pemerintahan di tingkat desa/kelurahan, serta penerapan sistem manajemen data yang efektif. Melalui keterlibatan berbagai pihak dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting (PPS), Kabupaten Nganjuk berhasil mencatat pencapaian yang mengesankan.
Menurut data yang dirilis, terjadi penurunan signifikan dalam angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Nganjuk. Jumlah kematian ibu berhasil turun dari 21 kasus di tahun 2022 menjadi 16 kasus di tahun 2023, sementara jumlah kematian bayi menurun dari 163 kasus menjadi 132 kasus dalam periode yang sama. Selain itu, Kabupaten Nganjuk juga berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 2,9% dari 20% di tahun 2023 menjadi 17,1% di tahun 2024. Pencapaian ini menandakan kesuksesan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengurangi dampak stunting di wilayah tersebut.
Salah satu kontributor utama dalam pencapaian ini adalah STIE Nganjuk. Institusi ini turut serta dalam berbagai tahapan kegiatan, termasuk penyusunan rencana kegiatan, pembinaan pelaku dan pemerintahan di tingkat desa/kelurahan, serta pengukuran stunting. Peran serta aktif STIE Nganjuk menjadi faktor kunci dalam mencapai hasil yang memuaskan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk. Dengan kolaborasi lintas sektor dan kontribusi berbagai pihak, Kabupaten Nganjuk semakin mendekat kepada tujuan pemberantasan stunting secara menyeluruh.